Salah satu kendala utama minimnya armada pesawat singgah di
Bandar Udara (Bandara) Tambolaka karena bahan bakar aftur untuk pesawat
belum tersedia. Selama ini, pesawat takut masuk ke Pulau Sumba, karena
harus mengisi aftur di Denpasar-Bali atau di Bandara El Tari Kupang.
Padahal Bandara Tambolaka merupakan pintu utama masuk ke Pulau Sumba.
Hal ini dikatakan, Bupati Sumba Barat Daya, dr.Kornelius Kodi Mete dalam sambutannya pada acara Workshop Penyiaran yang berlangsung di Aula Setda SBD, Selasa 24/4/2012). "Saat ini bangunan Bandara Tambolaka cukup megah ditambah kelengkapan lainya karena dukungan pemerintah pusat. Namun itu belum menjamin banyak pesawat datang ke Sumba melalui Bandara Tambolaka. Sebab faktor penghambat utama adalah belum tersedianya aftur di Bandara Tambolaka," jelas Kodi Mete.
Mangatasi hal itu, lanjut Kodi Mete, Pemerintah Kabupaten SBD berharap ada dukungan pemerintah pusat untuk menghadirkan bahan bakar pesawat di Bandara Tambolaka. "Kalau sudah ada aftur, pasti semakin banyak pesawat menyinggahi Bandara Tambolaka untuk melayani masyarakat di Pulau Sumba," tambah Kodi Mete.
Menurut Kodi Mete, secara teknis Bandara Tambolaka semakin baik dibanding beberapa tahun sebelumnya. Saat ini gedungnya semakin megah, landasan pacu semakin luas, dan berbagai kelengkapan lainnya secara bertahap dilengkapi.
Kodi Mete menambahkan, jika penerbangan ke dan dari Pulau Sumba lancar, maka pariwisata di daerah itu akan maju. Kabupaten SBD memiliki aset wisata yang layak mendatangkan uang bagi rakyat. Misalnya, objek wisata pantai yang indah membentang luas sepanjang Kodi, Pantai Manangba di Loura, perkampungan adat, budaya pasola, pesta kematian dan beragam aset wisata lainnya.
Pemerintah katanya, beserta elemen terkait lainya telah berupaya mempromosikan objek wisata ke luar daerah. Namun, kendala transportasi udara menjadi salah satu penyebab minimnya wisatawan datang ke Pulau Sumba.
Hal ini dikatakan, Bupati Sumba Barat Daya, dr.Kornelius Kodi Mete dalam sambutannya pada acara Workshop Penyiaran yang berlangsung di Aula Setda SBD, Selasa 24/4/2012). "Saat ini bangunan Bandara Tambolaka cukup megah ditambah kelengkapan lainya karena dukungan pemerintah pusat. Namun itu belum menjamin banyak pesawat datang ke Sumba melalui Bandara Tambolaka. Sebab faktor penghambat utama adalah belum tersedianya aftur di Bandara Tambolaka," jelas Kodi Mete.
Mangatasi hal itu, lanjut Kodi Mete, Pemerintah Kabupaten SBD berharap ada dukungan pemerintah pusat untuk menghadirkan bahan bakar pesawat di Bandara Tambolaka. "Kalau sudah ada aftur, pasti semakin banyak pesawat menyinggahi Bandara Tambolaka untuk melayani masyarakat di Pulau Sumba," tambah Kodi Mete.
Menurut Kodi Mete, secara teknis Bandara Tambolaka semakin baik dibanding beberapa tahun sebelumnya. Saat ini gedungnya semakin megah, landasan pacu semakin luas, dan berbagai kelengkapan lainnya secara bertahap dilengkapi.
Kodi Mete menambahkan, jika penerbangan ke dan dari Pulau Sumba lancar, maka pariwisata di daerah itu akan maju. Kabupaten SBD memiliki aset wisata yang layak mendatangkan uang bagi rakyat. Misalnya, objek wisata pantai yang indah membentang luas sepanjang Kodi, Pantai Manangba di Loura, perkampungan adat, budaya pasola, pesta kematian dan beragam aset wisata lainnya.
Pemerintah katanya, beserta elemen terkait lainya telah berupaya mempromosikan objek wisata ke luar daerah. Namun, kendala transportasi udara menjadi salah satu penyebab minimnya wisatawan datang ke Pulau Sumba.
Sumber : Pos Kupang